Gubernur Terbodoh dan Kontroversial North Carolina: Usulan Penundaan Pemilihan Kongres

BANGOJI.NET, Gubernur Terbodoh dan Kontroversial North Carolina: Usulan Penundaan Pemilihan Kongres - Bev Perdue, lahir pada 14 Januari 1947, merupakan politikus asal Amerika Serikat yang menjabat sebagai Gubernur North Carolina ke-73. Ia memulai kariernya dengan meraih gelar sarjana di bidang sejarah dari Universitas Kentucky. Sebelum terjun ke politik, Perdue memiliki pengalaman dalam dunia pendidikan sebagai guru dan administrator sekolah.

Perjalanan politik Bev Perdue dimulai ketika ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat North Carolina pada tahun 1986. Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Gubernur dari tahun 2001 hingga 2009 sebelum akhirnya terpilih sebagai Gubernur pada tahun 2008. Sebagai seorang Demokrat, Perdue membawa visi kebijakan yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi.

Gubernur ke-73 North Carolina, Bev Perdue, menimbulkan kontroversi besar dengan usulan kontroversialnya untuk menunda pemilihan Kongres. Meskipun kemudian ia menyatakan bahwa pernyataannya itu bersifat sindiran, namun komentarnya telah menciptakan gelombang kontroversi serta polemik yang signifikan di antara partai politik dan media.

Gubernur Terbodoh Bev Perdue

Dikala berdialog di hadapan klub Rotary di Cary, NC, Perdue menganjurkan," Aku pikir kita hendaknya menunda, bisa jadi, pemilihan buat Kongres sepanjang 2 tahun," katanya." Kita berikan ketahui mereka kalau kita tidak hendak menyalahgunakan mereka atas keputusan apa juga yang mereka buat, perkenankan mereka menolong negeri pulih." Perkataan tersebut merangsang kritik dari bermacam pihak, tercantum dari Partai Republik setempat, Drudge Report, serta Rush Limbaugh.

Walaupun dikritik secara luas sebab dikira tidak cocok dengan konstitusi, ada inti gagasan yang tercantum dalam komentarnya yang tidak disengaja tersebut. Perdue sendiri berkata pada dini pidatonya," Kamu wajib mempunyai keahlian lebih dari Kongres, aku pikir, buat bekerja sama serta melampaui perselisihan partai dan fokus pada hal- hal yang berarti."

Polemik Penundaan Pemilihan Kongres

Gubernur Terbodoh Bev Perdue menghasilkan polemik yang besar dengan usulannya buat menunda pemilihan Kongres sepanjang 2 tahun. Walaupun setelah itu ditegaskan selaku sindiran, komentarnya memunculkan gelombang kritik dari bermacam pihak, tercantum partai politik lawan serta media. Gagasan ini dikira tidak cocok dengan prinsip- prinsip konstitusional, mengingat pemilihan merupakan hak mendasar dalam sistem demokrasi.

Salah satu metode buat melaksanakannya, walaupun agak berbeda dari alibi yang dia kemukakan, sesungguhnya hendak membutuhkan pergantian dalam Konstitusi. Bagi Harold Meyerson dalam majalah The American Prospect, reformasi yang hendak menghasilkan pemerintahan yang lebih representatif merupakan dengan mengganti waktu penerapan pemilihan serta masa jabatan anggota Kongres.

" Bila anggota DPR diberikan masa jabatan 4 tahun yang bertepatan dengan masa jabatan presiden, mereka hendak bertanggung jawab kepada elektorat yang lebih besar yang sama. Perihal ini pula hendak berlaku buat senator. Ini tidaklah pemilihan parlementer— calon presiden, senator, serta perwakilan hendak senantiasa diseleksi secara terpisah— namun paling tidak pejabat terpilih kita seluruh hendak memperoleh kekuasaannya dari elektorat yang sama serta sangat luas."

Pada hari yang sama dengan insiden perkataan Gubernur Perdue, USA Today membagikan sebagian anjuran lain buat reformasi sistem politik." Bisa jadi yang sangat signifikan merupakan mengganti metode pembagian daerah pemilihan Kongres, membuat lebih banyak distrik jadi kompetitif serta tingkatkan mungkin kandidat sentris buat menang." Mengganti ketentuan filibuster Senat pula dapat menghindari sebagian senator dari Kerutinan memblokir aksi yang didukung oleh kebanyakan." Serta mengganti kalender Kongres dapat mendesak legislator buat membangun ikatan personal dengan anggota partai yang lain."

Matt Bennett, dari pusat pemikiran sentris Third Way, berkata kepada pesan berita tersebut," Banyak kesalahan dalam ketidaksepahaman antar partai politik berasal dari kalender Kongres, di mana anggota parlemen kembali ke wilayah pemilihannya pada malam Rabu ataupun sangat lelet Kamis. Mereka tidak bersama pada akhir minggu, serta tuntutan penggalangan dana berarti mereka terpisah satu sama lain lekas sehabis pemungutan suara berakhir. Mereka sama sekali tidak berhubungan."

Pada dasarnya, saran- saran ini menyoroti kebutuhan hendak pergantian dalam sistem politik Amerika. Walaupun anjuran Gubernur Perdue bisa jadi sangat ekstrem serta dikira bodoh, ada kemampuan buat membetulkan ikatan antar partai politik serta tingkatkan kinerja perwakilan rakyat di Kongres. 

Gagasan Reformasi Sistem Politik

Meskipun kontroversial dan di labeli Gubernur Terbodoh, Perdue secara tidak sengaja membuka diskusi tentang perlunya reformasi dalam sistem politik Amerika. Ide mengenai perubahan waktu pemilihan dan masa jabatan anggota Kongres menjadi sorotan, meskipun kemungkinannya dianggap sulit untuk diimplementasikan tanpa perubahan konstitusional.

Selama masa jabatannya, Perdue berfokus pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat ekonomi, dan mengatasi tantangan kesehatan masyarakat. Namun, kontroversi terkait komentarnya menciptakan bayang-bayang dalam warisan politiknya. Meskipun beberapa melihatnya sebagai tokoh yang berani mengajukan ide-ide baru, banyak juga yang menilainya dengan kritis karena gagasannya yang dianggap tidak realistis.

Setelah meninggalkan jabatan gubernur pada tahun 2013, Bev Perdue terus terlibat dalam kegiatan sosial dan pendidikan di North Carolina. Meskipun masa jabatannya menciptakan perdebatan, ia tetap menjadi sosok yang memiliki dampak dalam politik negara bagian.

No comments for " Gubernur Terbodoh dan Kontroversial North Carolina: Usulan Penundaan Pemilihan Kongres"


=> CLOSE ADS KLIK 2X <=