Terima Kasih Aceh | Persaudaraan

KELAPARAN, terombang-ambing di lautan, hingga mati dalam pelarian. Itulah nasib yang harus dialami muslim Rohingya. Ditolak di negaranya, namun ikut diusir oleh negara-negara tetangganya, hingga para nelayan dari Aceh datang menyelamatkan mereka.
Kisah rasa kemanusiaan nelayan Aceh menyelamatkan pengungsi Rohingya patut kita acungi jempol. Di tengah krisis nurani para pemimpin negeri ini, rakyat Aceh tampil dengan jiwa kemanusiaan yang tinggi.
Mereka mengaku tidak rela membiarkan saudara seiman mereka kelaparan dan mati di lautan. Salah satunya dilakukan Muhammad Adenan. Nelayan asal Aceh ini mengaku keputusan menolong para pengungsi Rohingya didorong oleh rasa iba.
Saat melihat kapal Rohingya membutuhkan pertolongan, Adenan dan kawan-kawannya langsung bergerak mendekati mereka. Alasannya sederhana: karena mereka manusia!
“Saya membayangkan, seandainya mereka itu adalah kami, tentu kami saat itu akan sangat berharap dari pertolongan siapapun,” kata nelayan paruh baya ini.
Ironis, saat diselematkan, sekujur tubuh mereka mengalami luka-luka. Baik di punggung, kaki, dan tangan. Tubuh mereka pun tampak kurus dan tirus karena berbulan-bulan tak mendapat asupan makanan.
“Bahkan saat kami baru mau selesai menaruh makanan ke piring, mereka langsung menyambarnya,” ungkap Adenan.

Kisah dramatis lainnya juga dilakoni nelayan lainnya bernama Arrahman. Pria Aceh yang akrab disapa Pak Do ini turut membantu proses evakuasi pengungsi Rohingya dan Bangladesh.
Ar Rahman, berkisah, informasi mengenai kapal yang hampir tenggelam di perairan Aceh Timur diperoleh dari radio komunikasi. Mendengar hal tersebut, ia dan sesama nelayan yang tengah melaut menuju lokasi untuk menolong mereka.
“Ketika sampai di sana kami melihat ratusan orang, laki-laki dan anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia. Ketika melihat kami. Laki-laki melompat ke laut dan berenang. Sedih kami melihatnya,” jelas Ar Rahman yang biasa disapa Pak Do.
Sementara itu, perempuan dan anak-anak bertahan di kapal yang oleng sebelum dievakuasi.
“Laki-laki melompat ke laut sambil histeris dan berteriak Allahu Akbar. Mereka meminta tolong dengan bahasa mereka,” jelas Ar Rahman kepada wartawan BBC.
Kini, berkat pertolongan Allah melalui keberanian para nelayan Aceh, sekira 600 para pengungsi asal Rohingya dan Bangladesh ditampung di kamp pengungsian di Aceh Utara. Para NGO dari seluruh dunia kini berlomba-lomba beramal untuk membantu para pengungsi.
Sekali lagi, kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga terhadap saudara-saudara kita di Aceh. Di tengah para petinggi ASEAN yang gagal menyelesaikan masalah Rohingya. Di tengah keprihatinan kita tentang aparat militer yang menghalau para pengungsi mendarat. Rakyat Aceh mengajarkan kepada kita bagaimana caranya menjadi manusia.[https://www.islampos.com/terima-kasih-rakyat-aceh-184509/]

No comments for "Terima Kasih Aceh | Persaudaraan"


=> CLOSE ADS KLIK 2X <=